Labels

Tuesday, July 22, 2008

I remember

I remember...The way you glanced at me, yes I remember

I remember...When we caught a shooting star, yes I remember

I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I

I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..? When we were dancing in the rain in that December

And I remember..When my father thought you were a burglar

I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I

I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books,

yes I remember..The way you tied your shoes,

yes I remember..The cake you loved the most,

yes I remember..The way you drank your coffee,

I remember..The way you glanced at me,

yes I remember..When we caught a shooting star,

yes I remember...When we were dancing in the rain in that december

And the way you smile at me, yes I remember

Saturday, July 19, 2008

Betapa

Seminggu setelah kau pergi, teman silih berganti menghiburku. Berkata semua teratasi dan terus sembunyi di balik senyum palsu

Ku dengar dirimu tak sendiri lagi. Betapa hancurnya hati dan jiwaku

setahun setelah kau pergi, ku masih sembunyi di balik senyum palsu

ku dengar dirimu tak sendiri lagi. Haaaa... Betapa hancurnya hati dan jiwaku

na na naaa aahh

tolong bantu aku... melewati semua

Friday, July 18, 2008

Adhitia Sofyan

Huwwaaaaaa.....hebat sekali mas Adhitia Sofyan ini....berhasil menciptakan lagu-lagu yang sangat luar biasaaaaaaaa...keren sekali.....!!!!!

Invicible, Blue Sky Collapsed, Deadly Storm Lightning Thunder, In to You, Adelide Sky, Memilihmu...aihhhhhhhhh....B A G U S S S S S B A N G E T T T T T !!!!!

Demonya bisa didengerin di www.myspace.com/adhitiasofyan

Sempet mbaca "Adhitia Sofyan Bercerita Tentang Memilih Langit Adelaide" di MySpacenya Adia prambors. Menarik sekali....

Sejak kenal dengan gitar sewaktu umur 14 tahun Adhit bercita-cita menjadi musisi. Tahun 1996 ia mencoba masuk Berklee College of Music di Boston, namun gagal karena pengetahuan musik dasarnya kurang memenuhi syarat. Kemampuan bermusik Adhit memang sama sekali tidak dilandasi teori, ia lebih suka bermain musik daripada mempelajarinya. Dalam bermain gitar, Adhit menganut ajaran ‘play by ear’, bahkan sewaktu belajar gitar di Yayasan Musik Indonesia di Solo (where Adhit grew up setelah Ayahnya mendapat pekerjaan di sini) Adhit menolak hal-hal yang berbau teori

Gagal masuk ke Berklee, Adhit kuliah desain di Australia, dia mengambil jurusan Graphic Design and Multimedia di KvB Institute of Technology North Sydney. Sepulang dari Australia tahun 99, Adhit membuat demo solo projectnya bersama beberapa teman di Solo. (Solo? yep...walaupun lahir di Bandung, Adhit adalah cah Solo. Keluarganya pindah dari Bandung tahun 81. Adhit sendiri adalah lulusan TK Taman Putra Solo, SDN Bromantakan 56 Solo, SMPN 1 Solo, dan sempat jadi anak SMAN 4 Solo, hanya tahun ke 3-nya dia pindah ke Amerika. Rumah keluarga Adhit ada di perumahan Fajar Indah Solo). Setelah selesai, ia menyebar-nyebarkan demonya di beberapa stasion radio di Solo, Jogja, Semarang dan Bandung. Sambutannya cukup lumayan, Adhit dan bandnya, dulu memakai nama Ditya (mirip dengan Dygta memang) mulai manggung di beberapa acara kampus. Terakhir ia dan band-nya mendapat panggilan main dari sebuah stasion radio di Semarang. Namun semua itu harus ditinggalkannya karena tahun 2000 Adhit mendapat pekerjaan sebagai grafik desainer di Jakarta

Bermula sebagai grafik desainer di salah satu agency iklan besar di Jakarta, karirnya sebagai insan periklanan mulai berjalan. Prestasinya di bidang advertising ini lumayan bagus sehingga Adhit melupakan soal cita-citanya di dunia musik. Adhit juga sempat bekerja sebagai senior art director di salah satu agency iklan multinasional besar di Jakarta dan memenangkan award-award lokal seperti Citra Pariwara dan Adoi. Kini Adhitia membuat bisnis sendiri di bidang online marketing communication dimana ia bertindak sebagai creative director

Walaupun cita-cita di dunia musik sudah ia lupakan, musik selalu ada pada Adhit. Pada pertengahan 2006 ia membuat beberapa lagu bernuansa akustik di rumahnya sendiri, mengemasnya dalam CD dan membagi-bagikannya kepada teman2 terdekat, termasuk mengirimkannya ke chart NuBuzz di Prambors.

Adhit memilih musik akustik karena ia tidak punya band, yang kebetulan adalah pilihannya. Adhit adalah orang rumahan yang tidak begitu suka jalan-jalan kumpul-kumpul gaul-gaul sana sini. Karena itu bentuk musik akustik sangat cocok buatnya.

Adhit juga merasa cocok dengan gitar akustik karena bisa dibawa kemana-mana, tidak perlu kabel, tidak usah colok ini itu, tidak usah punya ampli, tidak usah mikir efek gitar dll. Adhit bisa langsung konsentrasi ke songwriting.

Adelide Sky

Akhirnyaaa....kumenemukannyah.... ^_^

Adelaide Sky – Adhitia Sofyan

I need to know what's on your mind. These coffee cups are getting cold. Mind the people passing by. They don't know I'll be leaving soon

I'll fly away tomorrow. To far away. I'll admit a cliché. Things won't be the same without you

I'll be looking at my window seeing Adelaide sky. Would you be kind enough to remember. I'll be hearing my own foot steps under Adelaide sky. Would you be kind enough to remember me

I'll let you know what's on my mind. I wish they've made you portable. Then i'll carry you around and round. I bet you'll look good on me

I'll fly away tomorrow. It's been fun. I'll repeat the cliché. Things won't be the same without you

I've been meaning to call you soon. But we're in different times. You might not be home now. Would you take a message. I'll try to stay awake. And fight your presence in my head